Kumpulbola.com - Rahmad Darmawan dikenal sebagi pelatih yang amat menyukai seni bertahan dalam membangun sebuag permainan. Rata-rata klub yang di tangani memiliki lini belakang yang tangguh. Pelatih yang mengidolakan Jose Mourinho ini juga dikenal amat pragmatis. Orientasinya condong ke hasil akhir.
Kemenangan dengan skor kecil bukan persoalan baginya, yang penting tim memenangi pertandingan.
Idealisme Rahmad memainkan seni bertahan agak luntur saat menukangi Pelita Jaya musim ini. Saat masuk di pertengahan putaran pertama kompetisi ISL, Rahmad tidak memiliki opsi melakukan pemulihan pemain.
Stok pemain sudah tersedia, sang arsitek tidak menyesal dengan situasi yang kini di hadapi. Justru ia legowo beradaptasi dengan pemain yang dimilikinya di Pelita.
Karakter pemain yang dimiliki Pelita condong ofensif, Greg Nwokolo, Safee Sali, John Takpor, Ruben Karel, Aleksander Bajevski, hingga Joko Sasongko merupakan pemain-pemain yang memiliki naluri menyerang amat tinggi.
Rahmad pun tidak memaksa pemain menganggalkan jati diri. Sebaiknya, ia mengeksploitasi kelebihan sejumlah pamain pilarnya. Mantan pelatih Timnas U-23 tersebut menyiapkan rancangan strategi yang memanjakan para pemain untuk melakukan penyerangan. Hasilnya memuaskan.
Pelita menjelma menjelma menjadi tim dengan prooduktifitas menajubkan. Sebagai klub papan tengah, mereka amat produktif, total 62 gol disarangkan ke gawang lawan di 30 laga. Pelita menjadi nomor dua paling produktif setelah Sriwijaya FC yang sudah memastikan menjadi jawara kompetisi.
Rahmad sendiri cukup puas dengan peforma anak buahnya. Namun ia memberi sidikit catatan soal lemahnya lini pertahanan, Pelita sudah kebobolan 47 gol. Lebih banyak jumlahnya dibanding dengan deltras yang hanya 42 gol penghuni zona merah.
“Mengajak para pemain mau bertahan saat posisi mereka kehilangan bola menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi saya,†ucap Rahmad.
Dia masih memiliki mimpi klubnya bisa bermain seimbang, baik saat menyerang maupun bertahan. Menyambut musim depan, Rahmad akan melakukan evaluasi memperbaiki kelemahan mendasar klub asuhanya tersebut.
Di penghujung kompetisi, Rahmad masih memilikin sebuah ambisi. Ia ingin klub asuhanya menutup musim dengan rekor mencpeloskan gol teringgi. Kesempatan menambah pundi-pundi gol terbuka saat mereka menjamu Persidafon pada Rabu (27/6) di Stadion Singaperbangsa, Karawang.
Duel ini akan menarik karena Pelita akan menjajal tim yang memiliki lini depan menakutkan. Duet utama tim Gabus Sentani. Patrick Wangai dan Yohanes Pahabol dikenal galak mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Dilihat dari produktifitas tim Persidafon terbilang tajam. Mereka telah mengoleksi 49 gol dari 29 laga. Ketajaman ini jelas menjadi ancaman bagi lini belakang Pelita, yang kondisinya masih belum bisa di benahi sang master bertahan.
Prediksi Pemain :
Pelita : Made, Edi, Zekov, Iqbonefo, Ruben, Joko, Takpor, Egi, Greg, Bajevski, Salee.
Persidafon : Selsius, Ibo, Sugiantoro, Marcelo, Worabay, Eric, Izaak, Eduard, Rasmoyo, Wanggai, Pahabol.
Prediksi Skor Kumpulbola.com : Pelita Jaya 1 â€" 1 Persidafon
0 comments